Menjadi makhluk Tuhan yang diciptakan dengan akal sehat, perasaan, serta naluri, pastinya mempunyai hasrat untuk memiliki sesuatu yang lebih. Maka dari itu sering kali kita mendengar bahwa manusia 'tidak pernah ada puasnya'. Tidak salah jika kita mempunyai cita-cita setinggi langit. Dari adanya cita-cita yang dibarengi dengan niat membawa nilai positif dalam hidup kita. Memiliki motivasi untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk keluarga serta orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.
Saya pun memiliki harapan dan cita-cita.
Dari Sisi Tangible
1. Saya ingin lulus kuliah tepat waktu! Sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir tentunya inilah harapan yang paling utama. Lulus dengan IPK yang memuaskan dan dapat membanggakan orang tua. Insyaallah, amin. Maka dari itu, Saya berusaha meningkatkan kedisiplinan dan keuletan dalam belajar (walau pada kenyataannya tidak mudah).
2. Memiliki pekerjaan yang tetap! Setelah lulus dari universitas, Saya ingin langsung bekerja, tak ingin membuang waktu. Cita-cita Saya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat/golongan tingkat atas. Saya ingin bekerja di Badan Pemeriksaan Keuangan. Amin. Maka dari itu, Saya berusaha meningkatkan IPK, atau minimal mempertahankannya.
3. Memiliki hunian serta kendaraan yang nyaman bagi Saya dan keluarga! Betapa puas dan bangganya Saya jika itu semua dapat saya raih dengan kerja keras, dengan keringat Saya sendiri. Memiliki rumah di daerah perbukitan yang tenang dan memiliki hawa yang sejuk sangat Saya idam-idamkan, dan itu Saya dedikasikan untuk orang tua Saya. Memiliki apartemen di tengah kota yang strategis dan kendaraan untuk menunjang mobilitas Saya, terutama untuk menjangkau tempat kerja. Maka dari itu, tentunya Saya harus bekerja dengan giat selagi masih muda. Apapun dilakukan asalkan halal.
4. Memiliki usaha sendiri! Saya bercita-cita ingin mempunyai rumah makan dengan menu nasional bercampur internasional. Memiliki cita rasa yang tinggi, higienis, tempat yang nyaman dan hangat, tetapi masih tetap dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Saya ingin juga memiliki kontrakan beberapa pintu. Cita-cita ini untuk menjamin kelangsungan hidup Saya dan keluarga, di saat Saya sudah pensiun. Maka dari itu, Saya harus rajin menabung dan penuh perhitungan. Memilah-milah mana kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi, mana yang tidak.
5. Keliling dunia dengan keluarga dan orang-orang yang Saya cintai! Saya ingin sekali menjelajahi negara-negara dunia, terutama Eropa, seperti Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Rusia, Itali, dll. Ingin melihat keindahan dunia ciptaan-Nya yang ada di berbagai pelosok dunia. Saya paling senang travelling ke daerah pegunungan. Sekali lagi, ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, Saya perlu menabung, menabung, dan menabung.
6. Memiliki foundation! Insyaallah, jika memiliki harta yang berlimpah (amin), harta tersebut tidak untuk Saya nikmati sendiri. Tetapi juga untuk membantu kaum-kaum yang membutuhkan pertolongan dan uluran tangan. Maka dari itu, Saya juga harus memiliki kerja sama dengan banyak orang untuk mendirikan lembaga kemasyarakatan seperti ini.
7. Memiliki keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah!
Dari Sisi Intangible
1. Menjadi wanita solehah yang selalu ingat akan Tuhan! Menyadari bahwa Saya masih jauh dari sosok seorang muslimah yang taat beribadah, maka tujuan hidup Saya yang merupakan paling mendasar adalah menjadi wanita solehah. Menjadi hamba Allah yang selalu dalam Lindungan-Nya. Maka dari itu, Saya ingin sekali 'kembali' ke semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Menjadi pribadi yang bermanfaat! Membawa dampak positif dimanapun Saya berada. Insyaallah, amin.
3. Menjadi salah satu hamba Allah yang diizinkan memasuki surga-Nya! Dilihat dari keseharian sepertinya masih jauh untuk mendapatkan kesempatan itu. Tetapi apalah salahnya jika kita berharap dan berusaha ke arah yang lebih baik, menjadi pribadi yang dicintai-Nya, yang Insyaallah diizinkan memasuki surga-Nya.
* itu semua adalah cita-cita dan harapan Saya, mungkin ada yang terdengar muluk-muluk. Tapi apalah salahnya, kita mempunyai hak untuk itu. Tinggal bagaimana cara kita menjalankannya ataupun merealisasikannya.
Amin Ya Robbal Alamin :)
